100 Cukup Umur Lakukan Pengguguran Setiap Hari
Kurikulum pendidikan seks (sex education) di sekolah-sekolah selama ini dinilai kurang efektif dalam menanggulangi seks bebas di kalangan remaja. Oleh karenanya, tugas orangtua menjadi sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral, etika, aturan dan agama.
Pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia dikala ini sangatlah memprihatinkan. Berdasarkan penelitian, tiap hari 100 remaja melaksanakan aborsi. Jika dihitung pertahun, 36 ribu janin dibunuh oleh remaja dari rahimnya. Belum lagi efek teknologi isu yang tak terkendali menciptakan remaja lebih gampang mengakses pengetahuan perihal seks lewat internet, film porno dan majalah porno.
Prof dr Dadang Hawari, psikiater, mengatakan, efek gaya hidup barat sebagai penyebab para remaja mengabaikan nilai-nilai moral. Mereka cenderung menganggap seks bebas sebagai sesuatu yang wajar.
Padahal, agama melarang keras seks bebas. "Namanya saja perzinahan, mendekatinya saja tentu tidak boleh, apalagi melakukannya. Remaja kini ini rentan terkena dampak efek isu seks yang tidak mendidik dan tidak sesuai kaidah agama," tandas Dadang.
Berdasarkan penelitian, tujuh dari dari sepuluh wanita telah melaksanakan hubungan seksual sebelum berumur 20 tahun. Sementara satu dari enam pelajar wanita aktif bergaul seks bebas. Paling sedikit mereka berganti pasangan dengan empat pria yang berbeda-beda.
Dadang berpendapat, seks bebas di kalangan remaja merupakan tanggung jawab kita bersama. Mereka yaitu asset yang harus kita bina mental dan moralitasnya. Informasi yang mereka dapatkan selama ini biasa melalui situs porno dan film porno.
Akses isu berdasarkan dadang, sanggup diperoleh dengan gampang melalui internet, HP, buku komik remaja dan anak, TV (sinetron, film), CD, playstation, media isu yang dikala ini sangat sangat akrab dengan kesehatan remaja.
"Semua media isu tersebut menyerbu belum dewasa dan dikemas sedemikian rupa sehingga perbuatan seks itu dianggap lumrah dan menyenangkan. Mulai dari berciuman, berafiliasi seks sebelum nikah, menjual keperawanan, gonta-ganti pasangan, seks bareng, homo atau lesbi, hingga ke incest, semuanya tersedia dalam aneka macam media informasi," papar Dadang.
Lalu bagaimana mengantisipasinya? Menurut Dadang, harus diajarkan pendidikan seks berdasarkan nilai-nilai agama. Bila remaja semenjak dini diperkenalkan kepada pendidikan seks yang sesuai dengan agama, hingga seks bebas di kalangan remaja sedemikian rupa sanggup dihindari.
Comments
Post a Comment