Ibu Hamil Sebaiknya Menjaga Kondisi Psikologisnya
Depresi pada ibu yang sedang mengandung disebabkan banyak hal. Pertama, adanya perubahan hormon yang menpengaruhi mood ibu secara keseluruhan sehingga si ibu sering merasa kesal, jenuh, atau sedih.
Penyebab lainnya adalah, keadaan fisik yang berubah ketika hamil. Menjelang usia kehamilan tertentu, ibu mengalami sulit tidur. Ini tentu menyebabkan si ibu keesokan harinya akan merasa amat letih, ada bulat hitan di mata, dan kulit muka menjadi kusam.
Adanya masalah-masalah pada kandungan ibarat kandungan lemah, sering muntah pada awal kandungan, dan masalah-masalah lain juga sanggup menyebabkan depresi. Ibu akan terus-menerus mengkhawatirkan keadaan anak dan ini akan menciptakan ia merasa tertekan.
Depresi sanggup juga dialami stelah sang ibu melahirkan bayinya. Di Amerika Serikat, sekitar 30 persen dari ibu yang gres saja melahirkan diduga mengalami depresi pascamelahirkan.
Anak Menjadi Agresif. Mengapa amat penting menjaga hingga si ibu yang sedang mengandung mengalami depresi? Tiffani Field, Ph. D dari Universitas of Miami Medical School menjawab pertanyaan ini menurut penelitian yang sudah ia lakukan selama 20 tahun. Ia menemukan anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami depresi berat selama kehamilan akan mempunyai kadar hormon stres tinggi, kegiatan otak yang peka terhadap depresi, mengatakan sedikit ekspresi, dan mengalami tanda-tanda depresi lain, ibarat sulit makan dan tidur.
Yang berbahaya jikalau tanda-tanda depresi pada bayi gres lahir tidak segera ditangani, anak berubah menjadi anak yang tidak bahagia. Mereka sulit berguru berjalan, berat tubuh kurang, dan tidak responsif terhadap orang lain. Bila keadaan ini tetap tidak tertanggulangi, anak akan tumbuh menjadi balita yang depresi. Saat mulai sekolah mereka mengalami problem tingkah laku, ibarat berangasan dan gampang stres.
Tindakan Pertolongan. Ibu dan anak mengalami depresi harus mendapat pertolongan para profesional. Berkonsultasilah dengan dokter anak dan psikolog anak. Makin cepat pertolongan diberikan makin besar kemungkinan anak akan tumbuh normal. Terapi lainnya, ibarat pijat, juga terbukti baik untuk mengatasi depresi, baik bagi anak maupun ibu. Tapi, ini pun harus dengan pengawasan dari dokter.
Yang penting, upaya penyembuhan ini harus dilakukan pada ibu dan bayi. Jangan hanya bayi yang diterapi, sementara ibu dibiarkan makin terpuruk dalam depresi atau sebaliknya. Ibu dan bayi harus bekerja sama untuk mengatasi depresinya. Ayah juga harus berperan aktif dalam membantu penyembuhan orang-orang terdekat ini.
Itulah sebabnya, ketika ini, kiprah suami terhadap ibu yang sedang mengandung dan sehabis melahirkan amat besar. Ibu hamil harus mendapat derma yang sebesar-besarnya dari suami. Dukungan suami ini sanggup ditunjukkan dengan banyak sekali cara, ibarat memberi ketenangan kepada istri, membantu sebagian pekerjaan istri atau bahkan sekadar memberi pijatan ringan jikalau istri merasa pegal. Diharapkan, dengan derma total dari suami, istri sanggup melewati masa keamilannya dengan perasaan senang dan jauh dari depresi.
Pada ketika bayi yang dinantikan sudah lahir, kiprah suami yang kini telah menjadi seorang ayah tentu dibutuhkan menjadi semakin aktif. Ayah dan ibu harus menyebarkan kiprah dalam mengasuh dan merawat si kecil. Jangan hingga semua perawatan bayi diserahkan ke ibu. Ini sanggup menciptakan ibu depresi lantaran fisiknya belum pulih sehabis melahirkan ditambah kelelahan gres merawat bayi.
Comments
Post a Comment