Masa Remaja

 Istilah ini menunjuk  masa dari awal pubertas hingga tercapainya kematangan Masa RemajaMasa remaja yakni suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas hingga tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada laki-laki dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa sampaumur bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang renta mereka.


Perkembangan fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berafiliasi erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada ketika ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan dampak fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa badan mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada laki-laki daripada wanita, juga membuktikan bahwa perempuan lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada laki-laki ditandai oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini yakni androgen pada laki-laki dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan bunyi yang mendalam pada pria; rambut badan dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada wanita. Perubahan fisik sanggup berafiliasi dengan penyesuaian psikologis; beberapa studi menganjurkan bahwa individu yang menjadi sampaumur di usia dini lebih baik dalam beradaptasi daripada rekan-rekan mereka yang menjadi sampaumur lebih lambat.



Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget memilih bahwa masa remaja yakni awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin sanggup dicirikan sebagai fatwa yang melibatkan kebijaksanaan pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menawarkan bahwa kemampuan remaja untuk menuntaskan persoalan kompleks yakni fungsi dari proses berguru dan pendidikan yang terkumpul.


Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar ihwal seksualitas. Namun semenjak tahun 1960-an, kegiatan seksual telah meningkat di antara remaja; studi selesai menawarkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melaksanakan relasi seks. Terlepas dari keterlibatan mereka dalam kegiatan seksual, beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode Keluarga Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). Akibatnya, angka kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit kelamin kian meningkat.


Perkembangan emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall menyampaikan bahwa masa remaja yakni masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson memandang perkembangan sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup.


Tugas psikososial remaja yakni untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut berafiliasi dengan lainnya dalam gaya dewasa. Kehadiran problem emosional bervariasi antara setiap remaja.

Comments

Popular posts from this blog

Penyebab Alergi Pada Bayi Dan Cara Mengatasinya

Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk Pada Bayi

Kapan Saatnya Bayi Boleh Naik Pesawat?