Tes Kesehatan Yang Penting Dilakukan Sebelum Menikah

Menikah merupakan tahapan yang penting bagi setiap pasangan yang sudah menemukan pecahan j Tes Kesehatan Yang Penting DIlakukan Sebelum MenikahMenikah merupakan tahapan yang penting bagi setiap pasangan yang sudah menemukan pecahan jiwa.  Setelah cukup usang saling mengenal satu sama lain, membuatkan dongeng dan berusaha menyatukan ide-ide.  Hubungan hasilnya mencapai titik tertinggi.  Tentulah persiapan yang matang untuk menjadikannya sebagai saat-saat yang paling indah ialah layak untuk dilakukan.  Waktu, tenaga dan dana yang besar diberikan untuk melaksanakan persiapan pernikahan.  Kesibukan menjelang ijab kabul tidak hanya dirasakan oleh pasangan yang akan menikah namun pihak keluarga juga dibentuk pusing olehnya.


Namun seringkali ada yang luput dari list persiapan pra nikah. Selain persiapan pesta pernikahan, sudah sewajarnya pasangan mempersiapkan diri untuk menghadapi perahu rumah tangga yang akan dijalaninya.  Pernikahan tidak semudah apa yang diceritakan oleh cerita-cerita dongeng putri ketika masih kecil.  Putri yang anggun dan baik hati yang bertemu dengan pangeran yang tampan  akhirnya menikah dan senang selama hidupnya (“happily ever after”).



Jika dalam istilah menikah itu harus dipersiapkan lahir batin, yang juga harus diperhatikan dan dimasukkan ke dalam list pra-nikah ialah persiapan kesehatan pasangan.  Tidak hanya sehat secara fisik yang harus diperhatikan namun juga sehat berdasarkan definisi yang luas.  Berdasarkan definisi sehat berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) ialah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh dan tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan.  Kaprikornus kesehatan pasangan pra nikah penting sekali untuk mendukung tercapainya ijab kabul yang langgeng hingga hari tua.  Pernikahan yang sanggup saling mengisi dan beradaptasi, sanggup mengatasi problem yang dihadapinya dengan bijaksana dan dewasa.


Idealnya tes kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan sebelum dilakukan pernikahan.  Tes kesehatan pra nikah sanggup dilakukan kapanpun selama ijab kabul belum berlangsung.  Jika pada ketika pengecekan ternyata ditemui ada problem maka pengobatan sanggup dilakukan sesudah menikah.  Berikut ini ialah hal-hal penting terkait tes kesehatan bagi pasangan yang akan menikah:


1. Infeksi Saluran Reproduksi/Infeksi Menular Seksual (ISR/IMS)


Tes kesehatan untuk menghindari adanya penularan penyakit yang ditularkan lewat korelasi seksual, ibarat sifilis, gonorrhea, Human Immunodeficiency Virus (HIV), dan penyakit hepatitis. Perempuan sebetulnya lebih rentan terkena penyakit kelamin daripada pria. Karena alat kelamin perempuan berbentuk V yang seakan "menampung" virus. Sedangkan alat kelamin laki-laki tidak bersifat "menampung" dan sanggup eksklusif dibersihkan. Jika salah satu pasangan menderita ISR/IMS, sebelum menikah harus diobati dulu hingga sembuh. Selain itu, jikalau contohnya seorang laki-laki mengidap hepatitis B dan akan menikah, calon istrinya harus dibentuk mempunyai kekebalan terhadap penyakit hepatitis B tersebut. Caranya, dengan imunisasi hepatitis B. Jika sang pasangan belum sembuh dari penyakit kelamin dan akan tetap menikah, meskipun tidak menjamin 100 persen namun penggunaan kondom sangat dianjurkan.


2. Rhesus yang bersilangan


Kebanyakan bangsa Asia mempunyai Rhesus positif, sedangkan bangsa Eropa rata-rata negatif. Terkadang, pasangan suami-isteri tidak tahu Rhesus darah pasangan masing-masing. Padahal, jikalau Rhesusnya bersilangan, sanggup mempengaruhi kualitas keturunan.  Jika seorang perempuan (Reshus negatif) menikah dengan laki-laki (Rhesus positif), bayi pertamanya mempunyai kemungkinan untuk ber-Rhesus negatif atau positif. Jika bayi mempunyai Rhesus negatif, tidak ada masalah. Tetapi, jikalau ia ber-Rhesus positif, problem mungkin timbul pada kehamilan berikutnya. Bila ternyata kehamilan yang kedua merupakan janin yang ber-Rhesus positif, kehamilan ini berbahaya. Karena antibodi antirhesus dari ibu sanggup memasuki sel darah merah janin. Sebaliknya, tidak problem jikalau si perempuan ber-Rhesus positif dan si laki-laki negatif.


3. Penyakit keturunan


Tes kesehatan pra nikah sanggup mendeteksi kemungkinan penyakit yang sanggup diturunkan secara genetik kepada anak, semisal albino. Misalnya suami membawa sifat albino tetapi istrinya tidak, maka anak yang lahir tidak jadi albino. Sebaliknya, jikalau istrinya juga membawa sifat albino, maka anaknya niscaya albino.Jika bertemu dengan pasangan yang sama-sama membawa sifat ini, ijab kabul tidak harus dihentikan. Hanya saja perlu disepakati ingin punya anak atau tidak. Kalau masih ingin punya anak, ya risikonya nanti si anak jadi albino. Atau menentukan tidak punya anak. Pernikahan tidak harus tertunda dengan halangan ibarat ini. Yang penting ialah solusi atau pencegahannya.


4. Cek Kesuburan (Fertilitas)


Jika pasangan ingin segera punya anak, perlu menjalani konseling pra nikah. Dalam hal ini dilakukan investigasi dengan tujuan semoga kehamilan sanggup dipersiapkan dan dijalankan dengan baik.  Dibutuhkan riwayat kesehatan dan kondisi sosialnya. Antara lain status ekonomi (bekerja atau tidak bekerja) dan suasana di lingkungan keluarga. Termasuk perilaku-perilaku yang tidak mendukung kehamilan, semisal merokok, minuman beralkohol, dan menggunakan obat-obatan psikotoprika.Selain itu, perlu juga dievaluasi risiko yang bersifat individual yang mungkin timbul terhadap kehamilan. Antara lain usia (masih reproduktif atau tidak), kondisi nutrisi, acara fisik, level pendidikan, level stres, dan bagaimana korelasi dengan pasangan.


Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui organ reproduksi juga diperlukan. Antara lain, pap smear (jika seorang perempuan aktif secara seksual), rahim, dan status kekebalan terhadap penyakit (rubella, toksoplasma). Ada juga investigasi sel telur jik sebelumnya pasangan yang bersangkutan dianggap infertil (sulit punya anak). Penyebab ketidaksuburan 45 persen disebabkan oleh laki-laki dan 55 persen oleh wanita. Pemeriksaan dengan USG (Ultra Sonografi) sanggup melihat apakah seorang perempuan menderita kista, mioma, tumor, atau keputihan. Jika ada kelainan atau benjol harus dibersihkan dulu lantaran sanggup menganggu proses kehamilan.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk Pada Bayi

Rekomendasi Daftar Makanan Bagi Ibu Hamil Muda

Kenali Warna Feses Atau Pup Bayi