Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan Ketika Menjemur Bayi



Menjemur bayi yang telanjang eksklusif di bawah sinar matahari merupakan cara yang banyak dipraktikkan. Hal itu tidak sepenuhnya tepat. Orang renta perlu mengetahui cara menjemur bayi yang benar.

Tubuh memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan vitamin D yang membantu menyerap kalsium, membangun tulang dan gigi, mengatur sistem imunitas dan pertumbuhan sel, serta produksi insulin pada tubuh. Hanya saja, kulit bayi sangat tipis dan sensitif, sehingga berisiko terbakar sinar matahari lebih cepat.

Hindari Menjemur Bayi Langsung Di Bawah Sinar Matahari

Cara Menjemur yang Benar

Bayi yang berusia di bawah enam bulan, terutama bayi yang gres lahir, justru sebaiknya dilindungi dari sinar matahari langsung. Gunakan pakaian lengkap jikalau bayi akan terpapar sinar matahari langsung. Jika perlu, gunakan topi yang melindungi wajah.

Menjemur bayi sebaiknya di bawah pukul 10 pagi, karena sinar matahari pukul 10 pagi sampai pukul 4 sore tergolong berisiko. Yang tak kalah penting yaitu memperhatikan seberapa usang menjemur bayi, yaitu tidak lebih dari 15 menit.

Untuk penggunaan produk tabir surya, tidak direkomendasikan pada bayi gres lahir. Pemakaian tabir surya dengan SPF 15 gres boleh diberikan pada bayi di atas usia 6 bulan. Yang sanggup ulangi penggunaannya tiap dua jam.

Menjemur bayi gres lahir banyak dilakukan karena dianggap efektif mengatasi kuning pada bayi. Yang perlu diketahui, sebagian bayi kuning tidak membutuhkan perawatan khusus. Warna kulit dan mata yang kuning akan berangsur normal sesudah beberapa hari.

Untuk mengatasi bayi kuning, penting untuk meningkatkan asupan air susu ibu (ASI). Jika dirasa perlu, dokter sanggup memperlihatkan pemanis khusus yang membantu mengatasi kehilangan cairan tubuh pada bayi, sekaligus menghilangkan bilirubin yang berlebihan. Jika bilirubin tak kunjung membaik, sanggup dilakukan fototerapi dengan lampu atau selimut khusus pada bayi.

Waspada Kulit Terbakar

Terjadinya kulit terbakar sinar matahari atau sunburn merupakan tanggapan terlalu banyak paparan sinar ultraviolet (UV). Bayi yang mengalami hal tersebut, kulitnya akan tampak merah dan panas jikalau disentuh. Untuk tanda-tanda kulit terbakar yang lebih berat, kulit akan tampak melepuh, membengkak, dan mungkin diringi dengan demam.
Sebagai proteksi pertama pada bayi yang mengalami kulit terbakar sesudah dijemur, tempelkan kain berair sekitar 10-15 menit. Ulangi beberapa kali. Bisa juga memandikan dengan air hangat. Namun, hindari menempelkan es pada kulit bayi karena cuek juga akan menciptakan kulit bayi menyerupai terbakar . Kemudian, segera berikan ASI atau susu formula untuk mencegah dehidrasi.

Jika bayi mengalami demam atau nyeri, berikan parasetamol untuk bayi yang berusia minimal dua bulan, atau ibuprofen untuk bayi berusia minimal tiga bulan.

Umumnya, kulit akan mengalami pengelupasan sesudah 3-10 hari, sebagai bab dari pemulihan kulit. Ketika kulit mulai mengelupas, berikan losion dengan materi dasar air, aloe vera, atau calamine guna meringankan rasa gatal.

Jangan anggap remeh kulit terbakar karena radiasi UV.Beberapa penelitian menunjukkan, luka bakar berat pada masa belum dewasa sanggup menyebabkan kanker kulit berbahaya di kemudian hari.

Menjemur bayi seharusnya dilakukan dengan hati-hati. Segera bawa ke dokter atau hebat medis, jikalau bayi tampak mengalami luka bakar serius tanggapan sinar matahari.

Artikel dikutip dari http://www.alodokter.com/hindari-menjemur-bayi-langsung-di-bawah-sinar-matahari

Comments

Popular posts from this blog

Penyebab Alergi Pada Bayi Dan Cara Mengatasinya

Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk Pada Bayi

Kapan Saatnya Bayi Boleh Naik Pesawat?