Lakukan Hal Ini Kalau Bayi Jatuh Dan Kepalanya Terbentur



Orangtua disarankan tak perlu terlalu khawatir kalau terjadi benturan kepala. Akan tetapi, bukan berarti benturan kepala si kecil dengan lantai tak perlu diwaspadai.

Apa yang sebaliknya dilakukan orangtua kalau anak terbentur kepalanya?

1. Amati Kondisi Bayi

Bila sesudah jatuh, bayi pribadi menangis dan menggerak-gerakkan semua anggota badannya, maka pribadi gendong dan tenangkan. Setelah ia tenang, gres lakukan pengamatan lebih lanjut.

2. Ketahui potongan tubuh mana yang terbentur.

Coba periksa dengan teliti, potongan tubuh mana yang terbentur apakah wajah, kepala, atau potongan tubuh lainnya.

3. Perhatikan kronologi kejadian.

Perhatikan ketinggian ketika ia terjatuh, kemudian membentur media apakah (kursi, lantai, dan lain-lain). Ketahui juga proses jatuhnya, apakah pribadi ke lantai atau terbentur sesuatu terlebih dahulu. Bagaimana posisi jatuhnya, apakah tengkurap, telungkup. Bagian mana yang terbentur.

4. Periksa kepala, kaki, dan tangan.

Gerakkan tangan bayi, ke atas, samping, depan, dan rentangkan. Bila si kecil menangis atau bahkan menjerit, kemungkinan ada yang terasa sakit, periksa potongan mana yang terlihat lebam. Lakukan hal yang sama pada potongan kaki. Untuk kepala, coba tengokkan kepala bayi ke kanan dan kiri. Juga dekatkan dagu bayi ke dada secara perlahan. Bila ia menangis kemungkinan ia mencicipi sakit. Jika ada keluhan menyerupai memar atau benjol, catat sebagai laporan ketika tiba ke dokter.

5. Ketahui apakah ada benjolan (hematom).

Selanjutnya, periksa dengan cara raba seluruh potongan kepala untuk memastikan, adakah yang menjendol ataupun dekok di potongan kepala. Bila ubun-ubunnya terasa ada benjolan, kemungkinan terjadi peningkatan tekanan dalam otak karena adanya perdarahan atau edema otak. Bila ini terjadi, segera bawa ke dokter. Apalagi tampak benjolan di kepala, terutama di tempat samping kepala (temporal). Retak tulang yang terjadi di tempat ini sanggup merobek pembuluh darah di dinding tulang kepala, sehingga mengakibatkan perdarahan.

6. Perhatikan fungsi penglihatan.

Gunakan senter sebagai alat bantu investigasi mata, kemudian lihatlah:
- Masih bereaksikah ketika kita senter matanya: mengedip, menutup matanya atau kaget? Jika tidak, bawa segera bayi ke rumah sakit.
- Gerakkan senter ke kanan dan ke kiri, masih mampukah bayi mengikuti gerakan sinar? Jika tidak, ia harus segera dilarikan ke rumah sakit.
- Perhatikan pupil matanya, apakah pupil mata yang kiri dan kanan sama besar/kecilnya ketika kita senter satu per satu? Jika sama, kita bisa bernapas lega. Bila tidak, bayi perlu menjalani investigasi lebih lanjut, menyerupai CT Scan.

Catatan:
* Lakukan investigasi setiap 2-3 jam.
* Lakukan pengawasan atau observasi setidaknya sampai 3 hari ke depan.

Sumber: Nakita
http://pontianak.tribunnews.com/2013/03/12/lakukan-hal-ini-jika-kepala-bayi-anda-terbentur

Comments

Popular posts from this blog

Penyebab Alergi Pada Bayi Dan Cara Mengatasinya

Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk Pada Bayi

Kapan Saatnya Bayi Boleh Naik Pesawat?