9 Binatang Ini Berisiko Tularkan Virus Dan Penyakit Berbahaya



Bagi sebagian orang, mempunyai binatang peliharaan memang memberi kebahagiaan tersendiri. Namun yang menjadi permasalahan, bagaimana bila binatang kesayangan justru membawa malapetaka bagi Anda?

Binatang selama ini memang diketahui sebagai salah satu sumber penyebaran penyakit. Oleh lantaran itu, penting artinya bagi Anda para penggemar binatang untuk mengenali ancaman dari keberadaan binatang peliharaan. Yang tidak kalah penting yakni selalu rutin menjaga kesehatan dan kebersihan binatang kesayangan beserta kandangnya.

Berikut ini yakni beberapa jenis binatang dengan potensi yang dimilikinya untuk menjadi penular dan mediator bibit penyakit. Di antara hewan-hewan ini, ada yang bebas dan hidup liar di alam, ada pula yang menjadi binatang peliharaan. Yang pasti, bila Anda mempunyai binatang peliharaan, maka pastikan untuk selalu memantau dan mengecek kesehatan mereka secara terencana untuk mencegah kemungkinan penularan.

1. Monyet

Sejumlah pakar penyakit menular menyatakan, monyet atau monyet sanggup membawa virus Herpes B yang sanggup ditularkan melalui air liur dan berpotensi mematikan.

"Herpes B sanggup mengakibatkan ensefalitis, pembengkakan otak. Virus ini terdapat dalam air liur dan sanggup masuk ke otak. Untungnya, kasus ini masih cukup jarang terjadi," kata dr William Schaffner, profesor dan chairman di Department of Preventive Medicine dari Vanderbilt University School of Medicine di Nashville, Tennessee.

2. Kelelawar

Meskipun kelelawar jarang ditemukan, binatang ini juga sanggup mengakibatkan penyakit serius. "Kelelawar sanggup mengakibatkan rabies pada manusia," ungkap Schaffner.

Virus rabies lebih sering menyebar melalui kontak dengan binatang lain yang terinfeksi, menyerupai serigala, anjing hutan, rakun, selain juga anjing dan kucing.

Rabies sanggup memengaruhi sistem saraf sentra dan sanggup mengakibatkan kebingungan, halusinasi, kelumpuhan parsial, dan kesulitan menelan. Jika tidak diobati, maka rabies biasanya berakibat fatal dalam beberapa hari sesudah tanda-tanda ini muncul.

3. Kelinci liar

Sebagai binatang peliharaan, kelinci memang terlihat begitu elok dan menggemaskan. Namun, kelinci juga sanggup membahayakan lantaran sanggup menularkan penyakit tularemia. Tularemia yakni penyakit yang sanggup mengakibatkan problem pernapasan serius. Tularemia juga dikenal sebagai demam kelinci.

Gejala yang ditimbulkan di antaranya demam mendadak, menggigil, nyeri sendi, dan lemah. Bahkan, orang yang terinfeksi sanggup berisiko terkena pneumonia (radang pada organ paru) dan kesulitan bernapas.

Ahli Penyakit Menular dari University of Miami Miller School of Medicine, dr Gordon Dickinson, menyampaikan bahwa orang-orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit ini yakni pemburu.

4. Burung

Burung sanggup menularkan sejumlah penyakit. Di antaranya flu burung, penyakit yang cukup mendapat perhatian internasional pada tahun 1990-an.

Flu burung disebabkan oleh virus, H5N1, yang sanggup menular melalui penanganan unggas yang terinfeksi. Sejak tahun 1997, lebih dari 120 juta burung di seluruh dunia telah mati atau dimusnahkan untuk mencegah penyebaran virus tersebut. H5N1 sangat mematikan pada manusia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 300 orang telah meninggal dunia akhir flu burung semenjak tahun 2003. Gejala umum yang sanggup terjadi yakni demam tinggi, keluhan pernapasan dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam badan sanggup berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapat perhatian medis.

5. Tikus

Hantavirus yakni penyakit yang ditularkan oleh tikus. Hantavirus terdapat pada tinja, air liur, dan air kencing tikus. Gejala pada penderita antara lain demam dan nyeri otot, sakit perut, diare, dan muntah. Gejala berlanjut menjadi batuk dan sesak napas dalam 4-5 hari sesudah terinfeksi. Jika tak segera ditangani, maka penyakit ini sanggup berakibat fatal, yakni infeksi paru-paru.

Bukan hanya itu, tikus juga sanggup menularkan penyakit leptospirosis. Leptospirosis yakni penyakit akhir basil Leptospira sp yang sanggup mengakibatkan kerusakan ginjal dan meningitis. Bakteri tersebut juga sanggup menularkan basil salmonela dan giardia, yang sanggup mengakibatkan penyakit pencernaan.

6. Reptil

Reptil yakni binatang yang sangat berbahaya lantaran secara alami membawa basil salmonela pada kulit mereka.

"Sama halnya dengan insan yang mempunyai (bakteri Staph) pada kulit, reptil juga mempunyai bakteri, yakni salmonela, pada kulit mereka," kata Emilio DeBess, seorang dokter hewan.

Menurut DeBess, bawah umur sangat rentan terhadap infeksi salmonela yang disebabkan oleh reptil. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperkirakan bahwa sekitar 74.000 orang terpapar basil salmonela yang berasal dari reptil.

7. Sapi

Menurut Emilio DeBess, sapi mempunyai keterkaitan dengan penyebaran tiga penyakit utama, menyerupai infeksi salmonela, infeksi E coli, dan ensefalitis. Strain basil E coli yang dikenal sebagai O157: H7 tidak berbahaya untuk binatang ternak, tetapi sanggup mengakibatkan penyakit serius dan bahkan ajal pada manusia.

Ensefalitis sapi, atau Mad Cow Disease, yakni penyakit peradangan otak akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika menyebar ke manusia, maka penyakit ini sanggup mengakibatkan Creutzfeld-Jakob Disease, suatu penyakit degeneratif otak dan sanggup mematikan pada manusia. DeBess mengatakan, sulit untuk mengetahui berapa banyak jumlah kasus Creutzfeld-Jakob lantaran masa inkubasinya cukup panjang.

8. Anjing

Anjing merupakan teman terbaik insan yang juga sanggup menjadi musuh terburuk insan saat menularkan penyakit. Selain mengakibatkan rabies, anjing sanggup menularkan benalu menyerupai cacing tambang dan cacing gelang.

Bahkan DeBess menambahkan, kutu pada anjing sanggup membawa basil yang mengakibatkan penyakit Rocky Mountain Spotted Fever, yang berakibat fatal bila tidak diobati.

9. Kucing

Selain mengakibatkan rabies, kucing juga sanggup menularkan penyakit tularemia dan toksoplasmosis. Menurut DeBess, basil dan benalu yang mengakibatkan tularemia dan toksoplasmosis biasanya dibawa oleh binatang lain.

Toksoplasma sanggup terpapar apabila insan melaksanakan kontak dengan kotoran kucing yang tercemar atau mengonsumsi masakan dan minuman yang terkontaminasi. "Kami selalu khawatir hal akan terjadi pada perempuan hamil lantaran sanggup menyebar dari ibu ke janin," katanya.

Toksoplasma sangat potensial mengakibatkan infeksi bayi dalam kandungan yang sanggup mengakibatkan keguguran, ajal bayi dalam kandungan, dan keanehan pada bayi. Toksoplasmosis berat sanggup mengakibatkan kerusakan pada otak, mata, atau organ lainnya.

Artikel dikutip dari http://lifestyle.kompas.com/read/2012/10/03/11544113/9.Hewan.Ini.Berisiko.Tularkan.Penyakit.

Comments

Popular posts from this blog

Penyebab Alergi Pada Bayi Dan Cara Mengatasinya

Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk Pada Bayi

Kapan Saatnya Bayi Boleh Naik Pesawat?